Suaratimurdaily.id – Serangan Israel ke Konsulat Jenderal Iran di Damaskus, Suriah, pada Senin (1/4) menuai kecaman keras dari Rusia.
Juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin, Dmitry Peskov, menyebut serangan tersebut sebagai pelanggaran hukum internasional dan sebuah “aksi agresi”.
“Kami tidak akan mengambil kesimpulan, namun bagaimanapun juga, serangan semacam itu merupakan pelanggaran terhadap seluruh dasar hukum internasional dan sebuah tindakan agresi,” tegas Peskov pada Selasa (2/4).
Serangan udara Israel tersebut menghancurkan gedung Konsulat Jenderal Iran dan menewaskan dua jenderal Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) beserta lima prajurit.
Kementerian Luar Negeri Iran mengecam keras serangan tersebut dan mengancam Israel dengan serangan balasan.
Utusan Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mengirim surat ke Dewan Keamanan PBB untuk meminta Dewan menggelar sidang terkait serangan Israel tersebut.
Serangan Israel ke Suriah bukan pertama kalinya terjadi. Israel kerap melancarkan serangan udara ke wilayah Suriah dengan alasan untuk menargetkan milisi Iran dan Hizbullah yang dianggapnya sebagai ancaman keamanan.
Serangan terbaru ini dikhawatirkan dapat memicu eskalasi ketegangan di kawasan Timur Tengah.
Rusia, sebagai sekutu utama Suriah, telah memperingatkan Israel agar tidak melakukan tindakan provokatif yang dapat membahayakan stabilitas kawasan.
Masyarakat internasional perlu mengambil langkah-langkah untuk mencegah eskalasi ketegangan di Timur Tengah.
Dewan Keamanan PBB harus segera mengambil tindakan untuk menyelesaikan krisis ini dan mencegah terjadinya konflik yang lebih besar.